Teknis Budidaya Bunga Kol (Brassica Oleracea var.Botrytis) Full Power

Teknis Budidaya Bunga Kol
(Brassica Oleracea var.Botrytis)
Full Power

 

SYARAT TUMBUH

  • Optimal pada ketinggian antara 50 – 1000 mdpl (tergantung varietas)
  • Sinar matahari penuh dengan lama penyinaran minimal 10 jam/hari
  • Suhu yang optimal antara suhu 21° – 32°C
  • Kelembapan udara yang ideal 60 – 70%

Jenis tanah yang cocok untuk tanaman Bunga Kol menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak becek tergenang air dan pH optimum tanah yang ideal untuk tanaman Bunga Kol adalah antara 6 – 6.5. Pada lahan Open Field atau lahan terbuka curah hujan yang ideal adalah 1500 – 2000 mm/tahun.

 

PERSIAPAN

Pembuatan Larutan Kocoran (Cem-ceman)

Air bersih 200 ltr
Kotoran Kambing Fermentasi (Super Kompos “ZOOMASS”) 30 kg
BIO FOSFAT+++ 10 kg

Dicampur dan diinapkan minimal 24 jam agar terfermentasi, waktu lebih lama akan lebih baik hasilnya sampai maksimal 30 hari.

 

-20 Hst Persemaian

Media Semai:

Tanah halus (tanah di bawah pohon bambu paling baik) 80%
Kotoran Kambing Fermentasi / Super Kompos “ZOOMASS” 10%
Pasir halus 5%
BIO FOSFAT+++ 5%

Diaduk rata dan dimasukkan dalam polybag benih / pot tray kemudian bila benih siap disemai maka media semai dilembabkan dengan cara dispray air ditambah dengan:

Radix 1 ml/ltr
Big Phospor 1 ml/ltr
NPK Super Folium 1 gr/ltr

Benih:

Sebelum disemai benih ditreatment terlebih dahulu untuk pengendalian penyakit oleh serangan jamur dan bakteri seperti Antraknose, Phytium dan Erwinia serta untuk memecahkan dormansi benih dengan cara :

  • Pilih varietas yang tahan HPT dan potensi yang tinggi
  • Rendam benih selama 4 – 24 jam dengan;
Zephyr 5 gr/ltr
Radix 4 ml/ltr
NPK Super Folium 1 gr/ltr

Setelah itu tiriskan dan kering anginkan kemudian semai pada tempat persemaian atau pot try dengan kedalaman lubang 0.5 cm. Kedalaman lubang harus sama supaya bibit tumbuh seragam atau serempak dan menghindari benih gagal tumbuh. Setiap lubang pada pot try diisi 1 benih kemudian lubang diuruk menggunakan media tanam yang masih tersisa dengan ketebalan kira-kira 0.5 cm. Sirami persemaian secara teratur sampai umur bibit siap pindah tanam.

 

-14 hst Pengolahan Lahan

Pengolahan tanah dianjurkan jangan terlalu basah cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau dicangkul dibalik dan diistirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik, dengan maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan pertumbuhannya karena terkena sinar matahari
langsung yang tadinya tidak bisa menembus lapisan yang ada di bawah permukaan tanah.

Buat bedengan menggunakan alat Cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30 – 40 cm. Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata pada seluruh ketinggian barisan bedengan.

Kotoran Kambing Fermentasi / Super Kompos “ZOOMASS” 7 – 15 ton/ha/tahun

Hindari pemakaian pupuk kandang ayam mentah karena banyak penyakit, sehingga biaya pengendalian pada tanamannya menjadi tinggi.

Java Zet-K 50 kg/ha
NPK BLACK “ION” 500 kg/ha

Pencampuran rata dari pupuk organik, sumber nutrisi mikro dan makro, dan kapur pertanian pada saat tanah diolah berfungsi menaikkan pH, KTK (Kapasitas Tukar Kation). Biochar (kandungan dari NPK BLACK “ION”) memperbaiki daya dukung tanah, porositas, daya cekam air dan sebagai rumah mikroba agar unsur biologi, fisika dan kimia yang ideal dalam tanah terpenuhi serta seimbang.
 

5 Hss Spray pada batang dan daun

Pengendalian dengan Fungisida dan Bakterisida

Zephyr 1 gr/ltr
NPK Super Folium 0.5 gr/ltr
X-ZO 1 ml/ltr

Insektisida untuk pengendalian Hama (Insect) sesuai dosis yang dianjurkan.

15 Hss Spray pada batang dan daun

Big Phospor 1 ml/ltr
Java Green 1 gr/ltr
X-ZO 1 ml/ltr

*Hss (Hari setelah semai)

 

0 Hst Penanaman Benih

  • Sistem tanam Double Row atau Tram Line dengan lebar bedengan 90 cm tinggi 30 – 40 cm dan lebar selokan 40 – 50 cm. Jarak tanam antar barisan 50 cm dan dalam barisan 40 cm = populasi 30.000 tanaman/ha
  • Arah barisan Utara – Selatan
  • BIO FOSFAT+++ dengan dosis 30 gr/tanaman, BIO FOSFAT+++ dimasukkan pada dasar pada lubang tanam sebagai pupuk dasar atau ganjal selain sebagai pupuk, dapat menahan serangan bakteri dan cendawan seperti akar gada (Plasmodiophora Brassicae) yang merugikan tanaman atau ditebarkan dan diaduk pada bedengan dalam baris yang akan ditanam dengan kedalaman kurang lebih 10 – 20 cm dari permukaan tanah bedengan
  • Kedalaman lubang tanam bervariasi antara 7.5 – 10 cm

 

Dikocorkan pada pangkal batang bawah

Java Green 0.25 gr/ltr
NPK BLACK “ION” 0.25 gr/ltr

 

3 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah

NPK Super Folium 0.5 gr/ltr
Radix 2 ml/ltr
Big Phospor 2 ml/ltr
Java Higros Calsium 1 gr/ltr

 

Pengendalian HPT

Zephyr 1 gr/ltr
X-ZO 1 ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr
Insektisida Sistemik Dosis sesuai anjuran produsen

 

7 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah

Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green 0.5 gr/ltr
NPK BLACK “ION” 0.5 gr/ltr

 

10 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah

NPK Super Folium 1 gr/ltr
Radix 2 ml/ltr
Big Phospor 2 ml/ltr

 

Pengendalian HPT

Zephyr 1 gr/ltr
X-ZO 1 ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr
Insektisida Sistemik + Kontak Dosis sesuai anjuran produsen

 

14 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah

Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green 0.5 gr/ltr
NPK BLACK “ION” 1 gr/ltr

 

18 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah

NPK Super Folium 1 gr/ltr
Big Phospor 2 ml/ltr
Java Higros Calsium 2 gr/ltr

Pengendalian HPT

Zephyr 2 gr/ltr
X-ZO 1 ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr
Insektisida Sistemik + Kontak Dosis sesuai anjuran produsen

 

21 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah

Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green 1 gr/ltr
NPK BLACK “ION” 1.5 gr/ltr

 

25 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah

NPK Super Folium 1 gr/ltr
Radix 2 ml/ltr
Big Phospor 2 ml/ltr

Pengendalian HPT

Zephyr 2 gr/ltr
X-ZO 1 ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr
Insektisida Sistemik + Kontak Dosis sesuai anjuran produsen

 

28 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah

Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green 1 gr/ltr
NPK BLACK “ION” 2 gr/ltr

 

32 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah

NPK Super Folium 2 gr/ltr
Java Higros Calsium 2 gr/ltr
Java Green 1 gr/ltr
Big Phospor 2.5 ml/ltr

Pengendalian HPT

Zephyr 2 gr/ltr
X-ZO 1 ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr
Insektisida Sistemik + Kontak Dosis sesuai anjuran produsen

 

35 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah

Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green 1 gr/ltr
NPK BLACK “ION” 2 gr/ltr

 

39 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah

NPK Super Folium 2 gr/ltr
Radix 2 ml/ltr
Java Higros Calsium 2 gr/ltr
Java Green 1 gr/ltr
Big Phospor 3 ml/ltr
X-ZO 1 ml/ltr

Pengendalian HPT

Zephyr 2 gr/ltr
X-ZO 1 ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr
Insektisida Sistemik + Kontak Dosis sesuai anjuran produsen

 

43 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah

Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green 1 gr/ltr
NPK BLACK “ION” 2 gr/ltr

 

46 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah

NPK Super Folium 2 gr/ltr
Radix 3 ml/ltr
Java Higros Calsium 2 gr/ltr
Java Green 1 gr/ltr
Big Phospor 3 ml/ltr
X-ZO 1 ml/ltr

Pengendalian HPT

Zephyr 2 gr/ltr
X-ZO 1 ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr
Insektisida Sistemik + Kontak Dosis sesuai anjuran produsen

 

50 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah

Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green 1 gr/ltr
NPK BLACK “ION” 2 gr/ltr

 

54 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah

NPK Super Folium 2 gr/ltr
Radix 3 ml/ltr
Java Higros Calsium 2 gr/ltr
Java Green 1 gr/ltr
Big Phospor 3 ml/ltr

Pengendalian HPT

Zephyr 1.5 gr/ltr
Insektisida Mengikuti dosis
Plasto+ (perekat) 0.25 ml/ltr

 

60 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah

Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green 1 gr/ltr
NPK BLACK “ION” 2 gr/ltr

 

Catatan:

1. Pengairan

Aturlah kelembapan tanah atau media tanam kurang lebih antara rata-rata 50 – 60% pada posisi stabil, tidak boleh di bawah 40% atau di atas 70% dalam waktu yang lama. Pemakaian Soil Tester: Moisture Meter dan Tensiometer akan lebih tepat untuk menentukan sistem waktu irigasi yang lebih akurat.